Harga Emas Merosot Karena Penguatan Dolar Setelah Suku Bunga Turun

19 September 2024 07:38 WIB Kontan

Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merosot dari level tertinggi sepanjang masa. Dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury naik setelah komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyusul pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).

Kamis (19/9) pukul 7.31 WIB, harga emas spot melemah tipis ke US$ 2.557,83 per ons troi dari posisi kemarin di US$ 2.558,91 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2024 di Commodity Exchange melemah ke US$ 2.583,20 per ons troi dari penutupan perdagangan kemarin di US$ 2.598,60 per ons troi.

Harga emas spot mencapai rekor tertinggi US$ 2.599,92 setelah keputusan suku bunga Fed pada perdagangan intraday kemarin.

"Emas mengalami kemunduran dengan cepat karena dolar menguat setelah Powell bersikap netral. The Fed akan bergantung pada data dan pasar tidak boleh berasumsi bahwa 50 bps adalah kecepatan baru," kata Tai Wong, pedagang logam independen yang berbasis di New York seperti dikutip Reuters.

Ringkasan Penting:

  • Harga emas spot turun tipis ke US$ 2.557,83 per ons troi setelah mencapai rekor tertinggi US$ 2.599,92.
  • Bank sentral AS, The Fed, memulai pelonggaran kebijakan moneter dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps).
  • Para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan The Fed akan turun setengah poin persentase lagi pada akhir tahun ini.
  • Jerome Powell mengatakan bahwa meskipun tekanan inflasi telah jelas mereda, ia belum siap untuk mengatakan bahwa tekanan harga telah mendingin secara definitif.
  • Dolar AS kembali menguat setelah mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun, membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
  • Imbal hasil acuan 10 tahun naik ke level tertinggi dalam satu minggu.
  • The Fed mungkin bersedia memangkas suku bunga lebih besar jika pasar tenaga kerja melonggar dan itu menguntungkan emas sebagai aset tanpa kupon berdurasi panjang.
  • Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang untuk menyimpan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil..

Baca Juga: Harga Emas Sempat Melonjak ke US$ 2.600 Setelah The Fed Pangkas Bunga 50 Basis Poin

"Emas berada dalam pasar bullish dan saat harga sedang turun, emas akan dibeli," tambahnya.

Bank sentral AS memulai apa yang diharapkan sebagai pelonggaran kebijakan moneter yang stabil dengan pemotongan setengah poin persentase (50 basis points). Para pembuat kebijakan memperkirakan suku bunga acuan The Fed akan turun setengah poin persentase lagi pada akhir tahun ini.

Sementara itu, Powell mengatakan bahwa meskipun tekanan inflasi telah jelas mereda, ia belum siap untuk mengatakan bahwa tekanan harga telah mendingin secara definitif.

Dolar kembali menguat setelah mencapai level terendah dalam lebih dari satu tahun. Penguatan dolar AS membuat emas kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil acuan 10 tahun naik ke level tertinggi dalam satu minggu.

Baca Juga: Simak Proyeksi Harga Emas di Tengah Sentimen Pemangkasan Suku Bunga

"The Fed mungkin bersedia memangkas suku bunga lebih besar jika pasar tenaga kerja melonggar dan itu menguntungkan emas sebagai aset tanpa kupon berdurasi panjang," kata Aakash Doshi, kepala komoditas, Amerika Utara di Citi Research.

Suku bunga yang lebih rendah menurunkan biaya peluang untuk menyimpan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

"Kami memperkirakan proyeksi Fed tentang pemangkasan suku bunga lebih lanjut akan mendukung permintaan investasi, misalnya dengan aliran masuk lebih lanjut ke ETF emas, sementara permintaan emas dari bank sentral kemungkinan akan tetap kuat," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Selanjutnya: Gara-Gara Masalah Ini, China Bekukan Aset 9 Perusahaan AS

Menarik Dibaca: IHSG Berpeluang Menguat Kembali, Ini Rekomendasi Saham Hari Ini (19/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Latest news sentiment of IDR

19 Sep 2024

Score:

-0.537

(Hawkish)


Word Cloud

Word cloud adalah representasi visual berdasarkan kata yang paling sering muncul dalam kurun waktu tertentu. Ini memberikan gambaran instan tentang kata kunci yang dominan dalam teks tersebut

Daily Market Watch BRI